Well karena sebelumnya kita udah kenalan jadi di bab ini kita enggak bakal kenalan lagi, kadang gw bingung kenapa keseharian gw enggak sama seperti orang lain? *yaiyalah*, maksud gw, agak sedikit gila dan abnormal, mungkin selama ini temen-temen disekolah mengenal gw sebagai sesosok orang yang pendiem, pemalu, dan pinta, iya, pintar ngeles.
Tapi itu semua berbanding terbalik dengan yang diketahui sahabat-sahabat gw, mungkin kalian semua agak penasaran dengan kata “abnormal” yang gw maksud diatas, abrnormal yang gw maksud bukan berarti setiap hari gw makan kaca, minum bensin dan suka ngintipin om-om homo, tapi maksud gw adalah, hidup gw ini enggak pernah lepas dari yang namanya kesialan, kegilaan, dan ketidak seriusan, dan semua itu gw alami disaat bersama sahabat-sahabat terbaik gw, Revan, Harri, Alfar, Sapta, dan si playboy cap kacang atom, Fian.
Gw enggak pernah tau dan selalu mikir keras, sebenernya yang bawa sial itu gw, atau teman-teman gw?, pertanyaan itu selalu muncul di pikiran dan menjadi misteri paling besar pada abad itu, gw mulai berspekulasi kalo selama ini ada seorang nenek - nenek, pintar, alim, baik, dan setia yang secara ga sengaja gw sakiti hatinya dan nekat mengutuk kalo gw enggak mau minta maaf sama dia hidup gw akan sial !!
Tapi sayangnya spekulasi yang barusan gw tulis tersebut langsung ditepis oleh si Alfar, gw tau semua itu cuma hayalan yang bakalan susah terjadi, tapi apa salahnya sebagai teman dia menyetujui spekulasi gw waktu itu dan bersedia menemani mencari nenek itu entah dimana, hari demi hari kesialan itu makin merajalela, bukan hanya gw, tapi temen – temen gw juga pada kena getahnya, si Alfar sukses jatoh dan nyium aspal, Fian sukses hilang FD barunya, Sapta sukses rusak laptopnya, dan gw *ga kuat ngomongnya*.
Karena kami semua sukses dapat sial, akhirnya gw merencanakan buat mengadakan ritual pengusiran setan, ritual tersebut diadakan pada malam minggu, di rumah Sapta, sambil main DOTA, kenapa DOTA ? karena DOTA itu game favorit kami, dan mungkin DOTA bisa mengusir iblis iblis jahanam kembali ke tempatnya, aamiin.
Sesuai rencana malam itu kami main 2 ronde aja, kenapa 2 ? karena kami mengikuti program pemerintah, 2 anak sudah cukup. Maksud sebenarnya adalah, gw cape kalo mau main lebih dari 2 ronde, mata gw udah ga kuat dan yang lainnya juga udah pada mau teler, kalo dilanjutkan takutnya mereka bakalan main sambil tidur *Amazing*.
Pagi hari setelah acara pengusiran setan kami mulai merasakan perubahan, kesialan kami mulai hilang, Sapta dapat laptop baru, Alfar makin di sayang orangtua karena kemarin sempat nyium aspal dengan mesra, Fian makin subur, dan gw *ga kuat ngomongnya*, jadi intinya jangan beranggapan kalau kita adalah orang paling sial yang ada di bumi, tapi berfikirlah kalau segala sesuatu itu pasti bisa diselesaikan, gw dan temen temen udah membuktikan teori itu, kalau kamu kena sial jangan panik, pasrahkan dengan yang diatas dan bersenang senanglah huehehe.
Posting Komentar
Posting Komentar