Dalam dunia perkuliahan terdapat suatu istilah yang sering disebutkan untuk mereka-mereka yang dituduh apatis, yaitu mahasiswa kupu-kupu. Mahasiswa kupu-kupu adalah golongan atau individu yang tidak suka berlama-lama di kampus, tidak suka ber-organisasi, serta melakukan kegiatan lain yang berhubungan dengan ekstrakulikuler di kampus (kuliah-pulang, kuliah-pulang). Lantas kenapa mahasiswa seperti ini di cap dengan pandangan negatif ? tentunya banyak alasan kenapa beberapa orang lebih nyaman seperti itu, penasaran ? yuk kita simak pembahasannya.
Cap Negatif Seringkali Diberikan Oleh Anak Organisasi ?
Cap negatif yang diberikan seringkali didasari oleh pandangan anak (oknum) yang aktif organisasi, yang menganggap mahasiswa kupu-kupu itu tidak melakukan hal yang positif selama kuliah, pandangan ini kemudian meluas dikarenakan pengaruh mereka di kampus, sehingga mempengaruhi banyak mahasiswa lain yang kemudian mengakibatkan efek berantai. Akan tetapi, beberapa mahasiswa lain yang bukan aktivis juga kerap memberikan cap negatif tersebut, jadi semuanya tergantung dari pribadi masing-masing.
Padahal, tidak selamanya mereka yang berada di kampus hanya untuk masuk kelas itu negatif loh, terkadang kita tidak tahu bahwa diluar sana beberapa dari mereka mengurus hal yang lebih penting, seperti bisnis atau usaha yang sedang mereka rintis, menjalankan hobi mereka seperti ngeband, melukis, ataupun kegiatan positif lainnya, yang justru tidak merugikan banyak orang.
Beberapa bahkan pulang hanya untuk membantu orangtua berjualan dan mencari nafkah, lantas, apakah hal tersebut jelek di mata kalian wahai (oknum) ? Kita sadar bahwa mahasiswa adalah sekelompok orang yang bertanggung jawab untuk mengkritisi kebijakan pemerintah, serta berdiri untuk menyuarakan pendapat masyarakat banyak, aktif organisasi adalah hal yang sangat baik tentunya, dan orang yang aktif diluar kampus juga sangat baik, semua punya porsi masing-masing.
Apakah Mahasiswa Kupu-Kupu Tidak Bisa Sukses Setelah Kuliah ?
Sebenarnya ini adalah pertanyaan klasik dan sangat umum sekali, jawabannya adalah bisa dan sangat bisa, tidak ada yang akan menghambat kesuksesan kalian, jika kalian bekerja keras dan menjadi pribadi yang kreatif tentunya sangat banyak sekali jalan yang dapat ditemukan menuju Roma.
Aktivis kampus dan mahasiswa kupu-kupu sama-sama memiliki peluang untuk sukses kedepannya, jadi jangan pernah menjudge diri sendiri dan menundukkan kepala terhadap sesuatu yang belum pasti, karena kalian bukan Tuhan. Sudah banyak yang membuktikan di luar sana, yang perlu kita lakukan hanya berusaha menjadi diri sendiri, keratif, dan terus semangat bekerja.
Jadi mahasiswa kupu-kupu dan aktivis merupakan pilihan masing-masing dan merupakan hak dari setiap individu, tidak ada yang bisa memaksa, semuanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, lantas setelah membaca pembahasan di atas, apakah kalian masih berfikiran negatif terhadap mahasiswa kupu-kupu ?
Posting Komentar
Posting Komentar