Pengertian Big Stick Diplomacy Amerika Serikat dan Negara-Negara yang Menjadi Korbannya

Big Stick Diplomacy atau juga dikenal sebagai diplomasi pentungan besar, atau kebijakan pentungan besar, adalah taktik diplomasi dan kebijakan luar negri Amerika Serikat yang digunakan semenjak masa kepemimpinan Presiden Amerika Serikat ke-26, Theodore Roosevelt Jr. Taktik ini diperkenalkan oleh Roosevelt dengan sebuah narasi yang menarik, dalam salah satu pidatonya beliau mengatakan "speak softly and carry a big stick, you will go far" yang berarti berbicaralah dengan lembut dan bawalah pentungan besar. Berkat kebijakan luar negeri itu Amerika pada masa kepemimpinan Roosevelt menjadi negara yang memiliki pengaruh besar dalam peta geopolitik Amerika Latin dan dunia.

Secara ringkas kebijakan luar negeri ini dilakukan dengan cara melakukan negoisasi secara halus sembari mengancam negara lawannya dengan kekuatan militer di belakangnya, hal tersebut demi mendapatkan apa yang diinginkan oleh Amerika Serikat. Walaupun kekuatan militer bukan merupakan instrument utama yang digunakan, akan tetapi, tak jarang Amerika Serikat gagal dalam negoisasi dan akhirnya melakukan pendekatan dan penaklukan dengan kekuatan militer.

Untuk dapat menerapkan kebijakan militer tersebut, Amerika Serikat gencar melakukan peningkatan pada kekuatan militernya di seluruh bidang, hal itu dilakukan agar mereka dapat memaksa negara lainnya untuk tunduk dan memberikan apa yang diinginkan. Salah satu contoh penerapan kebijakan luar negeri ini adalah pada parade militer pada tahun 1907, pada saat itu Amerika Serikat mengirimkan kelompok kapal perang milik mereka yang bernama "Great White Fleet" untuk melakukan tour keliling dunia, armada tersebut singgah di beberapa negara demi menunjukkan betapa kuatnya armada perang Amerika Serikat pada seluruh dunia.

Contoh Negara yang Terlibat dan Menjadi Korban Kebijakan Big Stick Diplomacy Pada Masa Kepemimpinan Roosevelt