Review Penthouse K-Drama Season 1 - 2 - 3 (Sinetron Indonesia Versi Korea)

Posting Komentar


 Penthouse adalah drama korea yang ditulis oleh Kim Soon-ok, yang menceritakan tentang orang-orang kaya raya yang hidup di sebuah apartement mewah dengan 100 lantai, para penghuni apartemen tersebut saling berlomba-lomba untuk menjadi lebih kaya dan berkuasa, umumnya mereka menggunakan banyak cara kotor yang tidak dapat dibayangkan oleh banyak orang. Penthouse menceritakan banyak rahasia dan intrik yang ada di dalam apartemen mewah tersebut, termasuk rahasia terbunuhnya seorang anak remaja yang merupakan inti cerita di 2 Season awal.

Drama ini berfokus kepada beberapa karakter utama, seperti Shim-su-ryeon, Cheon seo-jin, dan Oh Yoon-hee. Drama dimulai dengan ambisi anak Oh Yoon-hee, yaitu Bae Ro-na yang ingin masuk ke sekolah musik ter-favorit di Korea Selatan (SMA Seni Cheong-A), walau ia datang dari kalangan bawah, akan tetapi ia memiliki bakat dan usaha yang melebihi anak-anak lain seusianya, hal itulah yang membuatnya kerap menjadi korban bully dari Yoo Jenny, teman sekelasnya yang merupakan kalangan atas dan tinggal di Apartement Penthouse, yang merasa iri dan juga berambisi untuk dapat diterima di SMA Seni Cheong-A.


Setelah menonton 2 Season & 1 episode awal Penthouse Season 3, saya merasakan drama ini benar-benar hampir mirip dengan sinetron karena ceritanya terlalu drama dan dipaksakan, jujur saja pada awalnya Penthouse dibuat dengan sangat menarik, mulai dari persaingan orangtua murid, persaingan anak-anak di sekolah, kasus pembunuhan di apartement, hingga banyak intrik yang dapat memanjakan dan membuat penasaran. Banyak penonton yang mengatakan drama ini sangat sulit ditebak jalan ceritanya, sayapun awalnya berfikir demikian, karena banyak sekali misteri-misteri yang sangat sulit untuk ditebak siapa pelakunya.

Akan tetapi, ketika Penthouse memasuki Season 2, saya rasa kualitas dari Drama ini mulai menurun, hal itu karena banyak hal tidak masuk akal dan terlalu dipaksakan terjadi, misalnya seperti Joo Dan-Tae yang entah bagaimana selalu lolos dari jebakan, orang ini terlalu besar hoki dan kuasanya, sehingga tidak ada satupun yang dapat menghentikannya, bahkan polisi sekalipun. 

Selanjutnya yaitu hidupnya kembali beberapa karakter yang seharusnya sudah mati, jujur menurut saya ini adalah hal yang paling memuakkan dan sangat dipaksakan, bagaimana bisa seorang karakter yang sudah dipercaya telah meninggal, tiba-tiba hidup kembali dan dengan lugunya kembali berurusan dengan lingkungan dan orang yang membunuhnya. Saya sebenarnya tidak terlalu bermasalah dengan karakter yang kemudian hidup kembali, akan tetapi setidaknya skema dan plot twist dibalik itu harus masuk akal, contohnya seperti hidupnya kembali Bae Ro-na dan selamatnya Shim Su-Ryeon dari tikaman Joo Dan-Tae, saya rasa kedua karakter tersebut akan lebih baik jika dinyatakan telah pergi untuk selamanya.

Kemudian berubahnya karakter antagonis menjadi karakter yang ditertawakan, contohnya adalah Cheon Seo-jin, yang awalnya memiliki aura negatif serta tingkat kesombongan yang kuat, tiba-tiba menjadi karakter yang dapat ditertawakan oleh banyak orang. Akan tetapi, terdapat 1 karakter yang menurut saya sangat kuat progressnya, yaitu Ha Eun-byeol, karakter ini berubah sedemikian kuat, mulai dari anak muda yang polos, kemudian berubah menjadi remaja yang sangat licik dan mulai memiliki gangguan jiwa, ini adalah karakter dengan perubahannya paling bagus di dalam drama, sangat drastis dan membuat banyak orang terkejut.


Walau banyak kekurangan dan terkesan banyak dipaksakan, saya sendiri sangat suka dengan Drama ini, saya secara pribadi memberikan nilai 9/10 karena banyaknya intrik dan rahasia yang membuat penonton bertanya-tanya dan penasaran, serta hiburan-hiburan seperti lawakan ringan yang kerap ditunjukkan membuat penonton seperti saya ikut tertawa dan terhibur. 

Selain itu drama ini mengangkat popularitas lagu klasik ke masyarakat umum, jujur awalnya saya tidak tahu apa itu lagu klasik dan tidak tertarik untuk mendengarkannya, akan tetapi setelah menonton Penthouse, saya menjadi sangat tertarik dan mendownload beberapa lagu-lagu yang diputar di dalam drama seperti Frühlingsstimmen, Walzer, Op. 410 (Johann Strauss II), dan Der Hölle Rache kocht in meinem Herzen (Queen of the Night from ‘The Magic Flute’) menurut saya ini yang paling ikonik hahaha.

Sekian review jujur saya tentang Drama Penthouse yang akhir-akhir ini meledak dan digandrungi banyak orang, well saya tidak tahu apakah season 3 akan menjadi season terakhir dari Penthouse, ataukah akan ada season selanjutnya mengingat drama ini sangat disukai oleh banyak orang. Perlu diingat semua tulisan diatas adalah opini pribadi saya, jika kalian memiliki pendapat lain silahkan tuangkan di dalam kolom komentar ya, selamat bertemu kembali di review selanjutnya.

Related Posts

Posting Komentar